Translate

Selasa, 14 April 2015

Tante Inga

Prompt #74 Monday FlashFiction

Tema:



"Siapkan barang-barangmu, Lisbet! Kita ke Kopenhagen sore ini." Sepulang sekolah, kulihat Ibu merangkung di pojok kamar. Matanya sembap, hidungnya memerah, rambutnya pun kusut-masai.

"A-Ada apa, Ibu?"

"Nenekmu meninggal," kalimat Ibu berikutnya megoyak pikiranku.

***

"Ia berusaha membakar dirinya sendiri! Sayang sekali aku tak sanggup mencegahnya."

Kami tiba di Kopenhagen sekitar pukul tujuh malam. Perjalanan dari Aarhus kemari memang memakan waktu lebih dari tiga jam.

"Sudahlah Inga, jangan menyalahkan dirimu sendiri," hibur Ibu.
Adik dari ibuku itu tampak shock atas kematian tragis Nenek yang justru terjadi tak lama setelah ia tinggal di sana. Tante Inga mulai menetap dengan Nenek minggu lalu, sejak ia dipecat dari The Nordic Food Lab dan tak mampu membayar uang sewa apartemen.
Selepas pemakaman Nenek, aku dan Ibu memutuskan untuk menginap beberapa hari di sana, sebelum kembali ke Aarhus.

"Mau es krim?" tawar Tante Inga suatu sore, ketika aku duduk melamun di beranda depan. Aku mengangguk mengambil es krim stroberi dari tangannya.

"Enak?"

"Ya, teksturnya agak lucu."

"Aku membuatnya sendiri."

"Benarkah?"

"Tentu! Apa kamu lupa kalau dulu tantemu ini peneliti di The Nordic Food Lab?" senyum bangga tersungging di bibirnya, "Tim-ku menemukan berbagai metode mengesankan dalam pembuatan makanan. Seperti semut rasa stroberi yang dicampur ke adonan kue, serangga rasa madu," Ia melirikku sejenak, mendapatiku terbelalak mendengar kisahnya. "Tapi akhirnya aku dipecat, karena es krim itu."

"Kenapa?"

"Es krim darah. Awalnya tim-ku mengembangkan metode ini dengan darah babi. Tapi menurutku darah manusia jauh lebih cocok, sayangnya mereka tak setuju."

Aku berhenti melumat es krim stroberiku.

"Akhirnya aku berusaha membuktikan pada mereka. Kuambil darah dari kantung donor dan menjadikannya es krim. Ketika ketahuan, aku malah dipecat." Wanita itu bersungut-sungut.

"Bagaimana? Enak, kan?"

Kini lidahku terasa kelu.

"Ssssst, itu darah segar Nenekmu. Kalau kamu mau, aku bisa membuatkannya dari darahmu juga." Ia mengedip, "Akan kupastikan jasadmu terbakar sempurna setelahnya."



*


Note: The Nordic Food Lab memang benar ada di Copenhagen, Denmark. Soal pembuatan es krim darah bisa dibaca di sini



Detail: 300 words [Excluding note]
Estimated Reading Time: 1 minute, 12 seconds

Tidak ada komentar: